CIDERA RINGAN

1. LUKA

Luka merupakan rasa sakit yang di timbulkan akibat rusaknya jaringan tubuh, bagian tubuh tertentu , atau organ tubuh tertentu. Luka juga bisa dikatakan akibat terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara  tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (R. Sjamsu Hidayat, 1997). Sedangkan menurut (Kozier, 1995) Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.

2. LEPUH

Lepuh merupakan  luka yang disebabkan karna terkena langsung atau secara tidak langsung dengan benda panas atau suhu yang sangat dingin seperti api, air panas, uap panas dan lain-lain yang menimbulkan permukaan kulit terluka. Hal ini sesuai dengan pendapat Billings and Stokes (1999) dalam bukunya Medical Surgical  Nursing , menyatakan bahwa : Luka bakar (lepuh) adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost-bite. Sedanglan Menurut Smeltzer dan Bare(2001), luka bakar (lepuh) adalah kerusakan secara langsung maupun yang tidak langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemungkinan sampai ke organ dalam, yang disebabkan kontak langsung dengan sumber panas yaitu api, air atau uap panas, bahan kimia, radiasi, arus listrik, dan suhu sangat dingin.

3. MEMAR (Kontusio)

Memar merupakan bentuk kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit akibat benturan atau pukulan pada kulit yang menyebabkan pembuluh darah kecil pecah. Hal ini searah dengan pendapat ahli yang mendefenisikan bahwa: Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya. (Morgan, 1993: 63). Sedangkan Menurut Dr. C K Giam dan Dr.  K C Teh. Di dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kedokteran Olahraga (1993:191) Kontusio disebabkan karena suatu pukulan langsung pada kulit dan hanya mnyebabkan lecet pada kulit (menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman) atau jaringan jaringan dibawahnya misalnya otot.

4. HEMATOMA

Hematoma merupakan kumpulan darah yang terjadi akibat benturan keras, tertusuk atau terjadi karena trauma pada dinding pembuluh. Didalam ( Kamus kedokteran, 2007 ) Istilah hematoma menggambarkan darah yang telah menggumpal.
Hematoma adalah koleksi (kumpulan) dari darah di luar pembuluh darah yang terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler telah dirusak dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan yang bukan pada tempatnya, (www.ratihrohmad.wordpress.com).

5. KRAM/NYERI

Kram/Nyeri merupakan rasa sakit yang di alami karna terjadi kontraksi otot yang intens, mendadak dan di luar kontrol sehingga menyebabkan seseorang menderita secara fisik atau mental. olf Weifsel Feurst (1974), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan. Sedangkan  Arthur C. Curton (1983), mengatakan nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kram/nyeri merupakan suatu perasaan menderita baik fisik ataupun mental ketika jaringan sedang di rusak.

CIDERA SEDANG

1. SPRAIN DAN STRAIN


Sprain dan strain adalah 2 tipe kerusakan atau cidera jaringan lunak. Dalam Bahasa Indonesia kedua istilah ini sering diterjemahkan sebagai satu kata yang sama, yaitu ‘keseleo’ dan/atau ‘terkilir’ namun sebenarnya ada perbedaan arti. Sprain adalah cidera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul sendi. Sementara strain adalah cidera otot atau tendon (urat).

Mereka yang terkena sprain atau strainakan mengalami:
  • Rasa sakit
  • Bengkak
  • Rasa kaku
  • Pengurangan kemampuan atau fungsi bagian tubuh yang cidera
Sprain dan strain level akut dapat dikategorikan menurut tingkat keparahan mereka:
  • Tingkat I – sejumlah serat robek dan anggota tubuh yang terkena cidera terasa sedikit sakit dan bengkak, tapi fungsi dan kekuatan dari anggota tubuh tersebut tidak berkurang.
  • Tingkat II – serat yang robek lebih banyak dan area cidera terasa lebih sakit dan bengkak, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan.
  • Tingkat III – jaringan lunak robek seluruhnya, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan secara signifikan. Tingkat III seringkali membutuhkan tindakan operasi.
CIDERA BERAT

1. DISLOKASI

Istilah dislokasi bisa diartikan sebagai tergesernya sendi dari mangkuk sendi yang kemudian dapat menimbulkan sakit yang luar biasa. Pendapat ini sejalan dengan pendapat ahli yang menyatataka bahwa, Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang membentuk sendi tak lagi dalam hubungan anatomis. (Brunner & Suddart, 2002, KMB, edisi 8, vol 3,Halaman 2355), sedangkan menurut (Sjamsuhidajat,2011. Buku Ajar lImu Bedah, edisi 3,Halaman 1046) Dislokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang membentuk persendian terhadap tulang lain.

2. FRAKTUR

Fraktur  merupakan rusak dan patahnya tulang akibat tekanan pada tulang yang berlebihan. Peryataan ini sesuai dengan pendapat ahli yaitu: Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan. Boenges, ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000) juga memberikan pendapat bahwa fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang.

CIDERA LAINNYA

1. KEJANG

Kejang merupakan gerakan atau perilaku abnormal akibat aktivitas listrik di otak yang tidak biasa. Yang didasari oleh suatu penyakit tertentu atau tanpa sebab yang jelas. Menurut Doenges (1993), kejang (konvulsion) adalah aktifitas motorik dan gangguan fenomena sensorik akibat dari pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan serangan tiba-tiba dan disertai gangguan kesadaran. Selain itu menurut pendapat ahli yang lain Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan, (Betz Sowden, 2002)

2. SHOCK

Shock merupakan gangguan sistim sirkulasi yang menyebabkan kurangnya suplai oksigen yang bisa menyebabkan cidera. Para ahli menyatakan bahwa Shock dapat didefinisikan sebagai gangguan system sirkulasi yang menyebabkan tidak kuatnya perfusi  dan oksigenasi jaringan. Jaringan akan kehilangan oksigen dan bisa cedera. (Az Rifki, 2006). Sedangkan menurut (Bruner & Suddarth,2002) Shock adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidak cukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis.

3. PINGSAN

Pingsan merupakan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba yang disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen ke otak dan juga di akibatkan karena melakukan aktivitas fisik di atas kemampuan jantung, pernyataan ini sejalan dengan pendapat European Society of Cardiology:ESC. Definisi sinkop/pingsan (menurut European Society of Cardiology:ESC), adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh. Onsetnya relatif cepat dan terjadi pemulihan spontan. Kehilangan kesadaran tersebut terjadi akibat hipoperfusi serebral.

4. KOMA

Menurut Brunner dan Sudart (2001) ketidaksadaran adalah kondisi dimana fungsi serebral terdepresi, direntang dari stupor sampai koma. Pada stupor, pasien menunjukkan gejala mengabaikan stimulasi sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti cubitan atau tepukan tangan yang keras, dan dapat menarik atau membuat kerutan wajah atau bunyi yang tidak dapat dimengerti. Sedangkan menurut Aru W. Sudoyo, dkk ( 2007), koma adalah keadaan penurunan kesadaran dan respons dalam bentuk yang berat, kondisinya seperti tidur yang dalam di mana pasien tidak dapat bangun dari tidurnya. Koma adalah keadaan klinis ketidaksadaran dimana pasien tidak tanggap terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. (Brunner dan Suddart, 2001).
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa koma merupakan sebuah kondisi dimana seseorang mengalami ketidaksadaran secara fisik dan tidak tanggap terhadap dirinya sendiri dan lingkungan.

5. DEHIDRASI

Dehidrasi bisa dikatakan akibat berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik). Para ahli menyebutkan Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidrasi, yang berarti kekurangan cairan tubuh yang berfungsi membantu kerja organ tubuh. (Arief, 2008). (Anik maryunani, 2010), mengatakan Dehidrasi adalah kehilangan cairan dan elektolit karena kehilangan air/output lebih banyak dari pada asupan/input.

6. HIPOTERMIA

Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 360C (Dep.Kes. RI, 1994).NSedangkan menurut Sandra M.T. (1997) bahwa hipotermi yaitu kondisi dimana suhu inti tubuh turun sampai dibawah 35°C.
Dari paparan pendapat ahli di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa hipotermia merupakan suatu yang diderita seseorang dimana si penderita mengalami penurunan suhu tubuh di bawah 35°C dan mengalami kedinginan yang teramat sangat.

 7. MATI SURI

Mati suri merupakan keadaan dimana melemahnya dan semakin melemah detak jantung seseorang bahkan tidak bisa dirasakan lagi dan juga kurangnya dan semakin berkurang suplai oksigen keseluruh tubuh.
Banyak ahli medis mengatakan bahwa mati suri sudah bisa dijelaskan secara biologi, Para peneliti mempelajari gelombang otak pasien yang tengah sekarat, dan menemukan adanya sebuah lonjakan aktifitas listrik sesaat sebelum para pasien tersebut meninggal. Dokter dari pusat kesehatan universitas George Washington percaya bahwa lonjakan listrik ini adalah penyebab fenomena near- death experiences atau Mati Suri, dimana para pasien melihat diri mereka berjalan menuju cahaya atau melayang keluar dari raga mereka.
Lommel dkk (The Lancet,2001) yang mengemukakan pendapatnya terhadap fenomena mati suri sebagai berikut, mati suri sebagai ingatan akan keseluruhan kesan selama keaadan khusus, termasuk elemen-elemen yang spesifik seperti pengalaman keluar tubuh, perasaan yang menyenangkan, melihat terowongan, bertemu anggota keluarga yang telah meninggal atau mengalami tinjauan ulang atas kehidupannya.

8. MATI SEBENARNYA
  •  Dalam PP No. 18 tahun 1981 mengatakan bahwa pengertian meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernapasan, dan atau denyut jantung telah berhenti.
  •  Sabda Rasulullah SAW: “sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi).

Menurut hemat penulis mati merupakan rasa yang dialami karna terpisahnya roh dari badan dan berhenti secara total fungsi otak, pernapasan, dan denyut jantung. Pada hakekatnya maut atau mati adalah akhir dari kehidupan dan sekaligus awal kehidupan (baru).