Lari
estafet adalah salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Untuk melakukan
olahraga ini, pada umumnya dibutuhkan empat orang dalam sebuah tim. Lari
estafet juga biasa disebut sebagai lari sambung. Karena cara kerja olahraga ini
adalah memindahkan tongkat estafet dari satu pemain ke pemain yang lainnya.
Laman
resmi Olympics menyebut lari estafet menjadi nomor lintasan cabang olahraga
atletik yang paling memacu adrenalin. Pasalnya, olahraga ini membutuhkan kerja sama
tim dan koordinasi yang kuat. Ketika sebuah tim bersaing dengan yang lain dalam
perlombaan, catatan waktu menjadi tolok ukur kemenangan.
Menurut
publikasi Olympics berjudul All you need
to know about relay races: Rules, history, world records, lari estafet
adalah olahraga di mana tim yang terdiri dari empat atlet berlari dengan jarak
yang sama dalam mode lari cepat sambil membawa tongkat. Masing-masing atlet
saling memberikan tongkat ketika giliran mereka tiba.
Dua
perlombaan estafet di Olimpiade adalah 4x100 meter dan 4x400 meter untuk pria
dan wanita atau campuran. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa perlombaan
estafet dengan jarak dan jumlah tim yang dimodifikasi digelar. Di SAC
Indonesia, terdapat lari estafet 8x50 meter untuk pelajar SD dan 5x80 meter
untuk pelajar SMP. Modifikasi biasanya untuk menyesuaikan tingkat pendidikan
dan usia.
Perlombaan lari estafet juga sering digelar dalam kejuaraan tingkat pelajar hingga profesional. Misalnya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun, lari estafet juga diajarkan dalam Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olahraga untuk tingkat SD, SMP dan SMA.
A. Sejarah Lari Estafet
Sejarah
lari estafet dan konsep lari dengan teknik bersambung berasal dari Yunani kuno.
Biasanya pesan penting dikirim dan diteruskan melalui sejumlah utusan. Apabila
lokasi terlalu jauh, utusan akan memberikan pesan tersebut pada utusan
terdekat. Lalu, utusan terdekat meneruskan kepada penerima pesan.
Meskipun
konsepnya dapat ditelusuri sejak zaman Yunani Kuno, di mana sebuah pesan
dikirim melalui kurir, perlombaan lari estafet modern meniru kompetisi amal
yang diselenggarakan oleh dinas pemadam kebakaran New York pada tahun 1880-an.
Saat itu, setiap bendera merah saling dioperkan dengan jarak setiap 275 meter.
Dalam
perlombaan Olimpiade, lari estafet pertama berlangsung pada tahun 1908. Tetapi
saat itu dibagi menjadi dua ronde dengan jarak 200 meter, diikuti oleh 400
meter dan 800 meter. Menurut jurnal bertajuk The History of Women Relay, lari
estafet 4x100m Olimpiade pertama untuk pria diadakan pada tahun 1912.
Sementara, untuk wanita baru diadakan pada tahun 1928.
Selama
bertahun-tahun nomor lari estafet putra di Olimpiade didominasi oleh kemenangan
AS. Yang menyabet 15 dari 19 gelar Olimpiade dari tahun 1920 hingga 2000.
Sementara, Jamaika memenangkan gelar Olimpiade 2012 dan 2016. Sedangkan,
Indonesia sendiri pernah mengikuti perlombaan lari estafet di Olimpiade Los
Angeles 1984. Yang timnya terdiri dari sprinter ternama nasional. Yakni Purnomo
M. Yudhi, Christian Nenepath, Johannes Kardiono, dan Ernawan Witarsa.
Indonesia
juga telah menorehkan prestasi dalam Asian Games 2018 pada nomor lari estafet
putra 4x100 meter. Tim Indonesia terdiri dari sprinter ternama, yakni Fadlin,
Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara, berhasil menyabet
medali perak.
B. Teknik Dasar Lari Estafet
Ada
beberapa teknik dasar lari estafet yang perlu dipahami. Dalam olahraga ini,
dibutuhkan empat orang setiap tim. Pelari pertama dalam estafet 4 x 100 meter
wajib memulai balapan menggunakan start jongkok. Tiga pelari berikutnya
menerima tongkat estafet dalam zona pertukaran (exchange zone). Zona pertukaran
memiliki panjang 20 meter dan didahului oleh zona percepatan (acceleration
zone) sepanjang 10 meter.
Dalam teknik dasar lari estafet ditekankan bahwa penerima dapat memulai berjalan di zona percepatan. Tetapi tongkat estafet hanya dapat diteruskan di dalam zona pertukaran. Dalam estafet, pelari dilarang memindahkan tongkat saat membawa tongkat estafet. Jika pelari pertama memegang tongkat di tangan kanan, pelari kedua menerima tongkat di tangan kiri. Kemudian, pelari ketiga menerima dan membawa tongkat di tangan kanan, dan pelari terakhir memegang tongkat di tangan kiri.
1. Zona Percepatan
(Acceleration Zone)
Dikenal sebagai zona pra-pertukaran, area ini adalah bagian lintasan yang mengarah ke zona pertukaran, Di zona ini, atlet yang menerima tongkat estafet dapat memulai lari dan menambah kecepatan. Tongkat estafet tak dapat ditukar di zona percepatan.
2. Zona Pertukaran
(Exchange Zone)
Zona pertukaran adalah area di mana terjadi pergantian tongkat ke atlet berikutnya. Panjangnya zona ini adalah 20 meter dan tongkat estafet harus ditukar di zona ini. Sebuah tanda biasanya diletakkan di lintasan oleh pelari untuk memberi tahu pelari yang keluar kapan harus memulai.
3. Cara Memilih Pelari
Estafet
- Pelari pertama: Prioritas diberikan kepada atlet yang memiliki start bagus, dapat berlari di tikungan dan mengoper tongkat estafet dengan baik.
- Pelari Kedua: Pilih atlet yang percaya diri dalam menerima dan mengoper tongkat, berlari dengan baik di lintasan lurus dan memiliki ketahanan kecepatan yang memadai.
- Pelari Ketiga: Pilih sprinter yang percaya diri dan andal dalam menerima dan mengoper tongkat estafet, dapat berlari di tikungan dengan baik dan memiliki ketahanan kecepatan yang cukup.
- Pelari Keempat: Biasanya pelari keempat dipilih dari atlet yang dapat menerima tongkat estafet dengan baik, efisien dalam lari lurus dan memiliki jiwa kompetitif yang tinggi. Pasalnya, pelari keempat bisa menjadi penentu kemenangan.
C. Aturan dalam Lari
Estafet
Lari estafet juga memiliki aturan yang ketat dalam kompetisi. Sebuah tim dapat didiskualifikasi dari estafet karena beberapa hal berikut ini.
- Kehilangan tongkat estafet (menjatuhkan tongkat estafet)
- Melakukan passing tongkat yang tidak tepat
- Salah dalam start (biasanya sekali tapi tak sedikit dua kali terjadi)
- Menyalip pesaing lain dengan cara yang tidak benar
- Mencegah pesaing lain untuk lewat
- Dengan sengaja menghalangi, melintasi lintasan dengan tidak benar, atau mengganggu pesaing lain.(*)
0 Comments
kritik dan saran saya harapkan, agar bisa menjadi motivasi bagi saya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik ke depannya